Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Hepatitis B Terhadap Cakupan Imunisasi Hepatitis B Pertama Pada Bayi 0 – 7 hr
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai upaya pencegahan penularan hepatitis B secara vertikal dari ibu ke bayi maka pemberian imunisasi hepatitis B pertama sedini mungkin yaitu usia 0 – 7 hari (World Health Organizations, 2001).
Negara Indonesia merupakan negara dengan tingkat prevalensi hepatitis B 2,5 % - 25 %. Persentase tersebut diambil dari persentase terendah dan tertinggi yaitu dari populasi umum 5 % - 20 %, kalangan donor darah 2,5 % - 25 %, dan dikalangan wanita hamil 3,6 % - 8,7 % (Depkes RI, 2001).
Imunisasi hepatitis B sedini mungkin setelah lahir, mengingat sekitar 33 % ibu melahirkan di negara berkembang adalah pengidap HBsAg (Hepatitis B serum Antigent) positif dengan perkiraan transmisi maternal 40 % (Ikatan Dokter Anak Indonesia, 1999).
Pemberian imunisasi hepatitis B kepada bayi sedini mungkin menjadi prioritas program imunisasi hepatitis B. hal ini akan memberikan perlindungan segera bagi bayi tersebut dari infeksi yang sudah terjadi (melalui penularan perinatal) berkembang menjadi kronis (Bambang Heryanto, 2002.http://www.litbang.depkes.go.id/data.php).
Imunisasi hepatitis B cukup efektif untuk mencegah penyakit hepatitis B dan juga untuk mencegah kanker hati. Vaksin ini memberikan daya lindung yang sangat tinggi (> 96 %) terhadap penyakit hepatitis B, sebagaimana telah terbukti pada berbagai percobaan klinis dari jutaan pemakainya. Bila jadwal vaksin telah dijalani selengkapnya, maka daya lindungnya akan bertahan lebih kurang selama 5 tahun, setelah itu dapat diberikan tambahan imunisasi untuk memperpanjang daya lindungnya.
Target Universal Child Immunization (UCI) dalam cakupan untuk imunisasi untuk BCG, DPT, Polio, Campak, dan Hepatitis B harus mencapai 80 %, baik di tingkat nasional, propinsi, dan kabupaten bahkan disetiap desa. (Satgas Imunisasi-IDAI, 2005). Target imunisasi bayi di Indonesia adalah 4.723.611 dengan hasil cakupan 1.481.050 bayi mendapat imunisasi Hepatitis B, jadi cakupan bayi adalah 31,4 %. (Ditjen. PPM-PL.Depkes Rl, 2006). Target imunisasi bayi di Jawa Barat adalah 883.003 bayi dengan hasil cakupan 221.058 bayi, jadi persentase cakupan bayi adalah 25 % (Dinkes Jawa Barat, 2003).
Jumlah bayi di Kabupaten Garut pada tahun 2008 adalah 35.075 bayi, dengan hasil cakupan hepatitis B 0 – 7 hari sebesar 1.35 1 bayi atau 3,9 %. Di Puskesmas Citeras pada tahun 2008 target imunisasi hepatitis B pertama (0 – 7 hari) adalah 1.349 dan hasil cakupan 838 bayi mendapat imunisasi hepatitis B atau 62,1 %. Sedangkan target cakupan imunisasi di Kabupaten Garut dan Puskesmas Citeras adalah 80 %.
Tabel 1.1 Cakupan Imunisasi Hepatitis B 0 -7 hari per Desa
Di Wilayah Kerja Puskesmas Citeras Tahun 2008
No Desa Target Cakupan Persentase
1 Citeras 93 79 84,4
2 Cihaurkuning 151 68 45,0
3 Cibunar 160 81 50,6
4 Sukaratu 115 82 71,3
5 Sukarasa 112 73 65,2
6 Karangmulya 73 65 89,0
7 Lewo baru 90 75 83,3
8 Kutanagara 116 71 61,2
9 Sanding 179 76 42,5
10 Sukajaya 87 55 63,2
11 Bunisari 80 56 70,0
12 Mekarmulya 93 57 61,3
Faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan imunisasi : 1) Perilaku, merupakan respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya; 2) Sikap, merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek, sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup; 3) Pengetahuan adalah penggunaan pikiran dan penalaran logika serta bahasa yang merupakan suatu hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan suatu objek tertentu (Penelitian Muhammad Ali, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2003).
Pengetahuan merupakan suatu hasil yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan sesuatu objek tertentu melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dan perabaan. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui proses melihat, mendengar selain itu melalui pengalaman dan proses belajar dalam pendidikan formal dan non formal (Notoatmodjo, 2003). Sehingga pengetahuan tentang imunisasi hepatitis B dapat mempengaruhi terhadap cakupan imunisasi hepatitis B.
Survey pendahuluan dilakukan pada ibu yang memiliki balita 3 bulan sampai15 bulan sebanyak 20 orang di desa Cibunar pada tanggal 15 April 2009 dengan mengajukan pertanyaan, “Apakah ibu mengetahui tentang imunisasi hepatitis B ?”. hasilnya adalah 7 ibu mengetahui tentang imunisasi hepatitis B, dan 13 ibu menjawab tidak tahu serta belum begitu paham tentang imunisasi hepatitis B.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang pengaruh tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi terhadap cakupan Imunisasi Hepatitis B pertama pada bayi 0 – 7 hari di wilayah kerja Puskesmas Citeras Tahun 2008.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data hasil cakupan imunisasi hepatitis B yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut serta Puskesmas Citeras penulis menemukan masalah cakupan imunisasi hepatitis B pada bayi 0 – 7 hari, sehingga menimbulkan pertanyaan “Adakah pengaruh tingkat pengetahuan
ibu tentang imunisasi hepatitis B terhadap cakupan imunisasi hepatitis B pertama pada bayi 0 – 7 hari di wilayah kerja Puskesmas Citeras Tahun 2008”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B terhadap cakupan imunisasi hepatitis B pertama pada bayi 0 – 7 hari di wilayah kerja Puskesmas Citeras.
2. Tujuan Khusus
A. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita 4 bulan sampai 15 bulan tentang imunisasi hepatitis B di wilayah kerja Puskesmas Citeras
B. Untuk mengetahui gambaran cakupan imunisasi hepatitis B di wilayah kerja Puskesmas Citeras
C. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita 4 bulan sampai 15 bulan terhadap cakupan imunisasi hepatitis B di wilayah kerja Puskesmas Citeras
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis dan menambah pengalaman dalam hal melakukan penelitian serta dapat menerapkan metodologi penelitian
2. Bagi Tempat yang Diteliti
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi Puskesmas Citeras dalam rangka meningkatkan cakupan imunisasi hepatitis B pada bayi 0 – 7 hari.
3. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta memberi motivasi bagi lembaga pendidikan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya dalam pengetahuan akan imunisasi.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian inimeliputi :
1. Ruang Lingkup Materi
Pengaruh pengetahuan tentang imunisasi hepatitis B terhadap cakupan imunisasi hepatitis B 0 – 7 hari di wilayah kerja Puskesmas Citeras
2. Ruang Lingkup Responden
Ibu yang memiliki anak umur 4 bulan sampai 15 bulan di wilayah kerja Puskesmas Citeras.
3. Ruang Lingkup waktu
Penelitian dimulai dari 1 Mei – 1 Juni 2009
4. Ruang Lingkup Tempat
Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Citeras
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.161
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI